Puisi Karya Fiersa Besari
Tanpa Mula Tanpa Akhir
(Fiersa Besari)
Aku senang wangimu Yang tertinggal,
Di sela kalimat manis yang berpenggal-penggal,
Di antara reruntuhan kenangan yang membatu,
Wangimu, sayangku,adalah sebuah mesin waktu...
Aku suka matamu yang coklat penuh hasrat,
Membuat melangkah pergi darimu terasa sangat berat,
Dengan mata itu kau memandang alam semesta,
Dengan mata itu pula kau menjadikanku tak mampu berkata apa-apa.
Aku benci senyummu yang dipenuhi zat adiktif,
Sampai aku tak tahu lagi mana yang fakta, mana yang fiktif,
Senyum seindah senja itu tak pernah gagal membuatku gelagapan,
Membias jingga sebelum akhirnya menggiringku kekegelapan.
Aku rindu sosokmu yang memberitahu aku bahwa Cinta terpendam,
Adalah bahasa keheningan dengan hati yang saling menggenggam,
Jadi, Apakah salah jika selalu namamu Yang terukir?
Meski rasa ini tanpa nama,tanpa sebab, tanpa mula, tanpa akhir?
Komentar
Posting Komentar