Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Garis Waktu

Gambar
Menyayangimu Adalah Soal Keikhlasan  Karya : Fiersa Besari (Garis Waktu Hal 43-56) Aku ingat pertama kali melihatmu. Kau masuk ke dalam hidupku tanpa permisi, berputar bagai gasing di dalam pikiranku. Entah kau milik siapa, hatiku keras kepala. Ceritakanlah tentang harimu. Berbincanglah sampai salah satu dari kita tertidur. Aku tidak akan bosan dengan semua yang kau ketik. Betapa sering aku menduga-duga, adakah kode yang tersirat dalam kolom chat kita? Aku tidak mau berdrama, tapi aku tidak bisa mengeluarkanmu dari kepalaku. Aku tergila-gila hingga tak tahu lagi mesti berbuat apa. Ini semacam hasrat purba yang lebih tua dari manusia. Jika kau percaya akan 'jodoh', mungkin ini adalah contohnya. Dan aku tidak berbicara perihal parasmu, atau apa yang engkau punya. Ada sesuatu tentangmu yang membuatku merasa baik baik saja, entah apa. Kau selalu mampu membuatku jujur mengenai segala hal, kecuali satu; perasaanku. Andai saja aku mampu memberitahumu. Tapi, aku terlalu takut akan reak...

Puisi Karya Ws Rendra

Pamflet Cinta (Ws. Rendra-1978) Ma, nyamperin matahari dari satu sisi. Memandang wajahmu dari segenap jurusan. Aku menyaksikan zaman berjalan kalangkabutan. Aku melihat waktu melaju melanda masyarakatku. Aku merindukan wajahmu, dan aku melihat wajah-wajah berdarah para mahasiswa. Kampus telah diserbu mobil berlapis baja. Kata-kata telah dilawan dengan senjata. Aku muak dengan gaya keamanan semacam ini. Kenapa keamanan justru menciptakan ketakutan dan ketegangan Sumber keamanan seharusnya hukum dan akal sehat. Keamanan yang berdasarkan senjata dan kekuasaan adalah penindasan Suatu malam aku mandi di lautan. Sepi menjdai kaca. Bunga-bunga yang ajaib bermekaran di langit. Aku inginkan kamu, tapi kamu tidak ada. Sepi menjadi kaca. Apa yang bisa dilakukan oleh penyair bila setiap kata telah dilawan dengan kekuasaan ? Udara penuh rasa curiga. Tegur sapa tanpa jaminan. Air lautan berkilat-kilat. Suara lautan adalah suara kesepian. Dan lalu muncul wajahmu. Kamu menjadi makna Makna menjadi hara...

Puisi Karya Sapardi Djoko Damono

Pada Suatu Saat Nanti (Sapardi Djoko Damono) Pada suatu hari nanti, Jasadku tak akan ada lagi, Tapi dalam bait-bait sajak ini, Kau tak akan kurelakan sendiri. Pada suatu hari nanti, Suaraku tak terdengar lagi, Tapi di antara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap kusiasati, Pada suatu hari nanti, Impianku pun tak dikenal lagi, Namun di sela-sela huruf sajak ini, Kau tak akan letih-letihnya kucari.

Puisi Karya Fiersa Besari

Tanpa Mula Tanpa Akhir  (Fiersa Besari) Aku senang wangimu Yang tertinggal, Di sela kalimat manis yang berpenggal-penggal, Di antara reruntuhan kenangan yang membatu, Wangimu, sayangku,adalah sebuah mesin waktu... Aku suka matamu yang coklat penuh hasrat, Membuat melangkah pergi darimu terasa sangat berat, Dengan mata itu kau memandang alam semesta, Dengan mata itu pula kau menjadikanku tak mampu berkata apa-apa. Aku benci senyummu yang dipenuhi zat adiktif, Sampai aku tak tahu lagi mana yang fakta, mana yang fiktif, Senyum seindah senja itu tak pernah gagal membuatku gelagapan, Membias jingga sebelum akhirnya menggiringku kekegelapan. Aku rindu sosokmu yang memberitahu aku bahwa Cinta terpendam, Adalah bahasa keheningan dengan hati yang saling menggenggam, Jadi, Apakah salah jika selalu namamu Yang terukir? Meski rasa ini tanpa nama,tanpa sebab, tanpa mula, tanpa akhir?

Puisi Karya Ws Rendra

Sajak Ibunda (Ws Rendra-1977) Mengenangkan ibu adalah mengenangkan buah-buahan. Istri adalah makanan utama. Pacar adalah lauk-pauk. Dan Ibu adalah pelengkap sempurna kenduri besar kehidupan. Wajahnya adalah langit senja kala. Keagungan hari yang telah merampungkan tugasnya. Suaranya menjadi gema dari bisikan hati nuraniku. Mengingat ibu aku melihat janji baik kehidupan. Mendengar suara ibu, aku percaya akan kebaikan manusia. Melihat foto ibu, aku mewarisi naluri kejadian alam semesta. Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku, aku pun ingat kamu juga punya ibu. Aku jabat tanganmu, aku peluk kamu di dalam persahabatan. Kita tidak ingin saling menyakitkan hati, agar kita tidak saling menghina ibu kita masing-masing yang selalu, bagai bumi, air dan langit, membela kita dengan kewajaran. Maling juga punya ibu. Pembunuh punya ibu. Demikian pula koruptor, tiran, fasis, wartawan amplop, anggota parlemen yang dibeli, mereka pun punya ibu. Macam manakah ibu mereka? Apakah ibu mereka bukan merpat...

Aku Ingin

Gambar
  Aku Ingin (Sapardi Djoko Damono) Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Puisi Karya Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono) Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu

Biografi Sapardi Djoko Damono

Gambar
  Sapardi Djoko Damono Sapardi Djoko Damono atau sering dipanggil SDD dilahirkan di Solo, pada tanggal 20 Maret 1940 dan mengakhiri hidupnya (meninggal dunia) pada tanggal 19 Juli 2020. Sebelumnya ia tinggal di Ngadijayan kurang lebih 500 meter dari rumah penyair WS Rendra, namun sewaktu kecil, Sapardi sama sekali tidak mengenal calon penyair WS Rendra. Sapardi sering mengunjungi beberapa toko penyewaan buku di kotanya. Ia mengenal dunia rekaan yang diciptakan Karl May, Sutomo Djauhar Arifin, William Saroyan, Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis, dan lainnya. Sapardi mulai menulis puisi sejak SMA kelas dua, dan waktu begitu cepat melesat. Sapardi melanjutkan belajarnya di Universitas Gajah Mada (UGM. Sewaktu menjadi mahasiswa, ia suka bermain drama, main musik, dan siaran tentang sastra di radio. Selain itu Sapardi pun giat menerjemahkan karya sastra, dan menulis puisi. Lulus dari UGM, Sapardi bergegas menikah dan bekerja sebagai guru di Madiun, Solo, dan Semarang. Sapardi sempat b...

Biografi Ws Rendra

Gambar
  Ws Rendra Bernama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra, beliau lahir di Solo tanggal 7 November 1935. Beliau adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967 dan juga Bengkel Teater Rendra di Depok. Semenjak masa kuliah beliau sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah. Rendra adalah anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa pada sekolah Katolik, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya adalah penari serimpi di keraton Surakarta. Masa Kecil WS Rendra Masa kecil hingga remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya itu. Ia memulai pendidikannya dari TK (1942) hingga menyelesaikan sekolah menengah atasnya, SMA (1952), di sekolah Katolik, St. Yosef di kota Solo. Setamat SMA Rendra pergi ke Jakarta dengan maksud bersekolah di Akademi Luar Negeri. Ternyata akad...

Makhluk Kecil Pecicilan Bernama Hati

Gambar
  Makhluk Kecil Pecicilan Bernama Hati (Fiersa Besari) Aku ingin memperkenalkanmu kepada satu makhluk pecicilan yang tidak bisa diam, bernama “hati”. Kebetulan dia milikku dan kebetulan juga dia mengejarmu. Hatiku memang gila, sekuat apapun aku melarangnya untuk berlari ke arahmu. Dia akan tetap berlari hanya untuk memelukmu. Tunggu dulu, sebelum kau beranjak pergi karena takut dengan kelakuan hatiku, biar kuteruskan ceritaku. Hatiku punya sahabat baik, dia adalah makhluk berkacamata tebal yang berdiri di sebelahnya. Namanya “pikiran”. Kebetulan, dia juga milikku. Mereka berdua bersahabat baik dari hari aku lahir ke bumi ini. Berbeda dengan hatiku yang pecicilan, pikiranku ini pendiam sekali. Dia jarang rukun dengan hatiku, malah sering berkelahi. Alasan mereka berkelahi kali ini, tentu saja karena hatiku ingin berlari ke arahmu. Dan pikiranku kurang setuju. Pikiranku percaya, bahwa dengan hatiku berlari ke arahmu, dia akan berujung hancur. Pikiranku yang sayang pada hatiku tidak i...

Biografi Fiersa Besari

Gambar
  Fiersa Besari Pria kelahiran Bandung ini telah menerbitkan buku yang sangat diminati di pasaran dari tahun 2016 hingga 2019. Buku pertama yang berjudul ‘Garis Waktu’ memiliki tulisan menarik dalam penyajian gaya sastra yang terkadang harus dibaca 1-2 kali, namun tetap mudah dimengerti dan memiliki arti yang sangat dalam bagi pembacanya. Selain menulis buku, ia juga merupakan seorang musisi. Fiersa telah merilis 3 album yaitu 11:11, Tempat Aku Pulang, dan Konspirasi Alam Semesta. Ketiga album yang telah ia rilis juga kerap dijadikan playlist wajib yang harus ada di beberapa radio hingga acara musik. Kegemarannya dalam menulis serta menciptakan lagu dengan gaya sastra yang indah, tak banyak orang tahu bahwa pria kelahiran Bandung ini adalah seorang pendiri komunitas pecinta buku. Komunitas yang ia dirikan diberi nama ‘Pecandu Buku’. Komunitas ini bergerak di bidang literasi yang nantinya bertujuan untuk menyebarkan virus membaca kepada para anggotanya. Hal positif yang didapatkan o...

Puisi Karya Kahlil Gibran

Nyanyian Sukma (Kahlil Gibran) Di dasar relung jiwaku Bergema nyanyian tanpa kata; sebuah lagu yang bernafas di dalam benih hatiku, Yang tiada dicairkan oleh tinta di atas lembar kulit ; ia meneguk rasa kasihku dalam jubah yg nipis kainnya, dan mengalirkan sayang, Namun bukan menyentuh bibirku. Betapa dapat aku mendesahkannya? Aku bimbang dia mungkin berbaur dengan kerajaan fana Kepada siapa aku akan menyanyikannya? Dia tersimpan dalam relung sukmaku Karena aku risau, dia akan terhempas Di telinga pendengaran yang keras. Pabila kutatap penglihatan batinku Nampak di dalamnya bayangan dari bayangannya, Dan pabila kusentuh hujung jemariku Terasa getaran kehadirannya. Perilaku tanganku saksi bisu kehadirannya, Bagai danau tenang yang memantulkan cahaya bintang-bintang bergemerlapan. Air mataku menandai sendu Bagai titik-titik embun syahdu Yang membongkarkan rahasia mawar layu. Lagu itu digubah oleh renungan, Dan dikumandangkan oleh kesunyian, Dan disingkirkan oleh kebisingan, Dan dilipat o...

Cerpen - Tekad Ayna

Gambar
Tekad Ayna oleh Rully Christanti Suasana kelas begitu riuh, ketika siswa kelas IX D menerima hasil Tes Uji Coba atau biasa disingkat dengan TUC yang dilaksanakan sekolah beberapa minggu lalu. Sebagian dari mereka merasa bangga dengan nilai yang mereka dapatkan, ada pula yang merasa sedih saat mengetahui nilai hasil TUC-nya tak sesuai dengan harapan yang dinginkan. Sama halnya dengan Ayna saat ini, dia hanya duduk termenung di bangkunya sembari melihat lembaran kertas yang bertuliskan nilai hasil TUC-nya. Mengenaskan sekali bagi Ayna, kenapa hasilnya tak pernah memuaskan dirinya? "Eh Ay, berapa nilai lo? Coba sini gue liat," ucap Milla sambil merebut kertas hasil nilainya. Sebut saja dia Milla, nama lengkapnya adalah Camilla Abela. Dia adalah sahabat sekelas Ayna, tetapi Ayna tidak terlalu senang dengan sikap Milla. Gadis itu adalah salah satu siswa dari kelas IX D yang memiliki kepintaran luar biasa. Namun di balik kepintaran Milla, dia memiliki sisi buruk yang tidak disukai ...